Sepanjang kehamilan, janin didalam perut ibu hamil dilindungi oleh kantung ketuban. Manfaat dari kantung ketuban ini salah satunya membuat perlindungan janin dari benturan serta wadah cairan ketuban yang menolong paru-paru janin supaya berkembang. Air ketuban juga berperan supaya bayi bisa bergerak bebas ke semua arah didalam rahim. Dengan peran yang begitu vital itu, bagaimana menghindar supaya kantung ketuban ini tak pecah awal?
Pecah Ketuban Awal yaitu keadaan berlangsung pecah ketuban sebelumnya waktunya melahirkan. Peristiwa pecah ketuban awal berlangsung sekitaran 5 hingga 10 % dari semuanya kelahiran. Sesaat terjadinya pecah ketuban awal ini umumnya berlangsung pada umur kehamilan trimester ketiga. Pecah ketuban awal dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Terkecuali keluarnya cairan ini tidak bisa ditahan, si ibu juga tidak rasakan mulas ataupun sakit.
Ada dua jenis peluang ketuban pecah awal, yakni premature rupture of membrane serta preterm rupture of membrane. Keduamya mempunyai tanda-tanda yang sama, yakni keluarnya cairan serta tak ada keluhan sakit. Sinyal tanda khasnya yaitu keluarnya cairan mendadak dibarengi bau yang khas, tetapi tidak sama dengan bau air seni. Alirannya tidaklah terlalu deras keluar dan tak disetai rasa mulas atau sakit perut. Tetapi, adakalanya cuma berlangsung kebocoran kantung ketuban. Tanpa ada diakui oleh ibu cairan ketuban merembes sedikit untuk sedikit sampai cairan ini semakin menyusut. Bakal terdeteksi bila si ibu baru rasakan perih serta sakit bila si janin bergerak-gerak.
Pemicunya yaitu lantaran berlangsung perobekan pada kantung ketuban lantaran trauma atau mulut rahim yang lemah hingga tak dapat menahan kehamilan. Dapat pula lantaran kemelut rahim yang terlalu berlebih, seperti kehamilan ganda atau hidramnion, kelainan letak janin seperti sungsang atau melintang, atau kelainan bawaan dari selaput ketuban. Dapat juga lantaran infeksi yang lalu menyebabkan sistem biomekanik pada selaput ketuban hingga mempermudah ketuban pecah.
Apabila berlangsung air ketuban pecah dini selekasnya periksakan diri ke dokter bila ibu merasakan ada tetesan atau cairan yang mengalir keluar dari vagina. Sebab pemerikasaan yang dikerjakan oleh dokter bakal memastikan Kontrol apakah janin masihlah dapat tetaplah berada didalam rahim atau demikian sebaliknya. Biasanya sesudah ketuban pecah, dokter bakal memonitor keadaan ibu serta janin. Apabila diketemukan air ketuban yang banyak serta jernih, bermakna kondisi janin masihlah baik hingga ibu hamil dapat selalu menjaga kehamilannya.
Di bawah ini sebagian keadaan kehamilan dengan penyembuhan yang tidak sama :
- Bila kehamilan kurang dari 38 minggu bakal dikerjakan cara konservatif. Ibu hamil diharuskan istirahat, dibantu dengan pemberian obat-obatan yg tidak menyebabkan kontraksi, umumnya lewat infus.
- Apabila si bayi belum cukup besar, dokter bakal memberi obat-obatan untuk mematangkan paru-parunya supaya bila sangat terpaksa dilahirkan, janin telah siap hidup diluar rahim ibunya. Terkecuali itu, ibu juga bakal di beri antibiotika untuk menghindar infeksi.
- Ibu hamil mesti bed rest untuk menghindar air ketuban keluar dalam jumlah semakin banyak. Disamping itu, susunan kantung yang terlebih dulu terbuka juga bakal tutup kembali. Cairan ketuban bakal dibuat kembali oleh amnion, hingga janin dapat tumbuh lebih masak lagi.
- Untuk sesaat saat, berhentilah lakukan jalinan seksual apabila ada tanda-tanda yang mengakibatkan ketuban pecah awal, seperti mulut rahim yang lemah.
- Demikian tahu ada rembesan cairan dari vagina selekasnya pakai pembalut yang bisa menyerap air ketuban. Pemakaian pembalut ini juga bermanfaat untuk mempermudah Anda membedakan cairan ketuban dengan cairan lain dari bau dan warnanya.
Belum ada langkah tentu untuk menghindar kebocoran kantung ketuban. Tetapi, yang dapat Anda kerjakan untuk turunkan resikonya yaitu dengan jalan yang begitu gampang yaitu disarankan untuk ibu hamil untuk kurangi kesibukan pada akhir triwulan ke-2 serta awal triwulan ke tiga, dan tak lakukan aktivitas yang membahayakan kesehatan serta kandungan sepanjang kehamilan. Dan berhenti merokok serta hindari lingkungan perokok supaya tidak jadi perokok pasif.
